Thursday, September 04, 2008

Jadi umat lingkungan

Semalam aku ikut pendalaman Kitab Suci di Lingkungan Darmojuwono, paroki St. Leo Agung Kalimalang. Itu pun karena ada undangan dari sekretaris lingkungan. Semula aku terheran, soalnya tak satupun umat Katolik yang kukenal di tempat aku ngontrak. Rupanya ibu pemilik rumah yang ditempati semalam memperoleh informasi tentang keberadaanku dari tetanggaku yang kebetulan mburuh setrika di keluarganya.

Syukurlah. Sekitar dua tahun lalu sebetulnya aku sudah "melaporkan diri" ke Romo paroki, Rm. Meus, CSsR, sekalian menanyakan aku ini masuk lingkungan mana. Namun karena tidak ada informasi berikutnya - dan saya juga masih gamang untuk dikenal umat lingkungan - usahaku terhenti di situ. Tapi, malam tadi menjadi obatnya. Aku kira Tuhan memberi jalan supaya keinginanku bergaul dengan umat itu dilanjutkan. Aku tak mungkin menolak.

Beda dengan ketika aku di tempat kakaku di Cimanggis yang umatnya sudah mengenalku semenjak masih jadi imam dulu dan aku sering terlibat dalam kegiatan di lingkungan, semalam aku merasakan sesuatu yang lain dan baru. Jelas, mereka belum mengetahui siapa saya ini dulunya, dan ini merupakan pertolongan buatku - sekurangnya untuk sementara. Tak ada rasa curiga dari mereka, so... pendalaman Kitab Suci semalem berjalan seperti biasa, hanya ditambah kedatangan sosok-sosok warga baru yang memperkenalkan diri: aku, Herman Malli, Paul, dan Tanto. Untungnya, teman-temanku itu tidak "keprucut" menyebutku "Romo" seperti yang biasa mereka lakukan setiap hari.

Aneh rasanya... "... as if I'were truly nothing!" Selama bapak pemandu menjalankan tugasnya, kepalaku penuh dengan ingatan layaknya seorang pastor yang sedang mendampingi umatnya. Namun mata hatiku mengajak pada sebuah pemandangan tentang bagaimana Roh Allah senyatanya berkarya dalam kebersahajaan. Apa pun yang sang bapak itu sampaikan seolah-olah merupakan hembusan angin yang menari-nari di depan mataku. Aku bisa menilai seberapa memahami beliau akan Kitab Suci, sejarah dan ajaran Gereja. Tetapi, stoooop....! Dia itu sedang menjalankan tugasnya, melayani karya Roh Allah. Aku tergoda untuk menyampaikan "pemahamanku" yang bisa bla...bla...bla... Tapi, stoooop...! Barangkali belum saatnya...

Tema Bulan Kitab Suci KAJ 2008 ini membahas kemurahan hati Allah. Pertemuan pertama mengambil inspirasi dari Matius 25:31-46 tentang penghakiman terakhir. Memang aku sempat menyampaikan sedikit sharing tentang bagaimana perikop itu berbicara padaku dalam hidup keseharian, bahkan memberi inspirasi bagaimana dasar iman kristianiku terletak, bahkan menjadi salah satu hal yang kini aku perjuangkan di cara hidup yang sekarang aku jalani ini. Namun... itu jauh berbeda dibanding saat menjalankan fungsi imami. Bedanya, sekarang ini aku berbicara sebagai seorang umat "biasa" yang sedang lebur dalam tarian angin sepoi-sepoi seperti sang bapak pemandu. Sementara yang "dulu", seolah-olah aku bisa membuat badai!

Aaaaah... tapi itu dulu.... Sekarang, aku ini seorang umat lingkungan, yang menari-nari karena angin sepoi-sepoi... [skd]

No comments:

Post a Comment

WidgetBucks - Trend Watch - WidgetBucks.com